Wednesday, March 09, 2005

tribute to a friend

Image hosted by Photobucket.com
Ardzuna "angga" Sinaga

Kemarin di kereta dalam perjalanan ke jakarta, tiba2 gua kebangun sama satu suara sms dari hape gua. SMS dari Kandi, isinya:

"Bal, Angga masuk ICU Borromeus. Pendarahan otak. Blm sadar. Bisa tlg jengukin. Salam dari gw bilang. Thx"

Pertama-tama gua bingung merespon SMS ini, pendarahan otak? Parah dong? Belum sadar. Masak sih? Angga kan sehat-sehat aja, kemarin dia baru SMS gua ngajakin renang. Susah percaya sama SMS itu. Tapi ternyata seberapa susahnya pun untuk dipercaya, SMS dari Kandi memang bener-bener terjadi. Angga, Ardzuna Sinaga, salah satu temen seangkatan gua yang paling deket emang masuk RS Borromeus karena pendarahan di salah satu bagian otaknya. Kenapa? Kecelakaan? Apa sebabnya?

Sampai di Jakarta, dari beberapa sumber, gua dapet info kejadian collapse nya Angga. Sekitar jam 1 siang, Angga collapse di ITB, kehilangan kesadaran, terus dibawa ke RS sama temennya (Laksmi). Beberapa hari sebelumnya memang Angga bepergian keluar kota (keluar pulau lebih tepat mungkin), selain itu, studi S2-nya juga lagi sibuk-sibuknya, selain itu dia juga bekerja sebagai co-manager cafe Winart, dan sedang dalam tahap membuka kantor sendiri. Angga memang bisa dibilang workaholic, tapi tetep aja, gaya hidup Angga adalah termasuk yang lumayan sehat di angkatan gua. Angga gak ngerokok, rajin olahraga (sementara gua ngerokok dan jarang olahraga).

Setelah kemarin malam dapat kabar demikian, gua buru2 beli tiket untuk balik ke Bandung besok paginya (hari ini), begitu sampai stasiun, langsung ke Borromeus untuk menjenguk Angga. tapi seperti kemarin malam, belum ada orang yang diperbolehkan menjenguk kecuali sanak saudara dan keluarga dekatnya. Jadi akhirnya gua ngobrol sama Anggit, adiknya Angga, dan kedua orangtua Angga. Gak ada yang gak kaget dengan kejadian ini. Kedua orangtua Angga pun kaget karena Angga gak pernah mengeluhkan apa-apa ke mereka. Dari Anggit gua tau bahwa kemungkinan Angga akan dioperasi besok, setelah ngobrol beberapa saat dengan keluarga Angga gua balik ke kantor untuk kerja.

Sekitar jam 12 siang, Anggit SMS, keadaan Angga, walaupun masih koma, udah stabil dan gak kejang lagi, jadi insya Allah jadi dioperasi besok. Amin, pikir gua, gua SMS balik ke Anggi, sekalian titip kalau ada kabar lain mengenai Angga, gua bisa dikasih tau.

Sorenya, sekitar jam 6 Esti ngasih tau gua, Angga kejang lagi, tangannya yang tadinya sempat menghangat, jadi dingin lagi. Keputusan jadi tidaknya Angga dioperasi ditunda sampai malam ini atau besok pagi. Untuk siapapun yang baca ini, tolong doain Angga juga biar kondisinya stabil, dan operasinya bisa berjalan dengan lancar dan sukses..

anyway... point gua nulis panjang lebar ini adalah... hmm.. mungkin gak ada juga pointnya, gua cuma pingin bagi2 aja cerita ini, dan minta tolong doa untuk Angga biar krisisnya cepet lewat, dan dia bisa sembuh seperti sediakala. Angga yang gua kenal adalah Angga si petarung, Angga yang gak kenal nyerah. Apapun hasil akhirnya nanti, gua tau, Angga pasti udah berusaha sekuat-kuatnya untuk ngelewatin kejadian ini. Kita temen-temen loe disini selalu ngedoain kesembuhan elo Ngga.

No comments: